-->

Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku

Contoh kalimat baku dan contoh kalimat tidak baku – Kalimat baku dan tidak baku menjadi pelajaran yang wajib dikuasai. Karena kedua kalimat ini sangat penting saat kita dihadapkan pada kondisi tertentu. Baik itu acara maupun dalam hal tulis menulis. Dalam acara resmi misalnya pembelajaran bahasa Indonesia kita diharuskan menggunakan bahasa baku, tentunya dalam kehidupan sehari-hari yang kita gunakan misalnya antar sesama teman kita guanakan bahasa yang tidak baku jika kita gunakan bahasa baku akan terkesan kaku.  Dalam penulisan surat resmi kita juga menggunakan bahasa baku, intinya kita wajib bisa menyesuaikan kapan menggunakan kalimat baku dan kapan kita menggunakan kalimat tidak baku sesuai dengan kondisinya. Oleh karena itu kakak kali ini akan memberikan pembahan mengenai kalimat baku dan tidak baku beserta contohnya.
Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku
Kalimat baku merupakan suatu kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik dari ejaan, struktur kalimat, maupun pemilihan kata. Kalimat baku tidak sama dengan kata baku, tetapi kalimat baku pasti sudah mengandung kata baku. Untuk membuat kalimat baku kita perlu memperhatikan kata-kata baku yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Kemudian kalimat tidak baku, kalimat tidak baku merupakan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Meskipun kalimat tidak baku dapat dengan mudah dimengerti namun tetap saja kalimat baku tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan.
Berikut syarat menentukkan baku atau tidaknya suatu kalimat.
1. Logis
Logis artinya suatu kalimat dikatakan baku apabila kalimat tersebut dapat diterima oleh akal sehat atau logis.
Contoh:
Bagi yang membawa sepeda motor harap dipinggirkan!
Meskipun kalimat tersebut sering didengar namun kalimat tersebut bukanlah kalimat baku karena tidak logis jika meminggirkan orang yang membawa sepeda motor. Selain itu juga kata membawa kurang logis, karena tidak ada seseorang yang mampu membawa sepeda motor kecuali dengan mengendarainya. Seharusnya kalimat yang baku sebagai berikut:

Bagi pengendara sepeda motor harap memarkir sepeda motor di area pinggir.
2. Hemat
Kalimat baku tentunya tidak terdapat pemborosan kata.
Contoh:
Sani silahkan maju ke depan.
Kalimat tersebut terdapat pemborosan kata karena terdapat kata “maju” dan “ke depan”, seharusnya ditulis salah satunya saja. Kata maju sudah berarti sama dengan ke depan.
Kalimat tersebut akan lebih efektif jika ditulis:

Sani silahkan maju. atau, Sani silahkan ke depan.

3. Padu
Agar tidak terjadi salah tafsir, maka kalimat baku haruslah sesuai hubungan antar unsur kalimatnya.
Contoh:
Dari data yang telah dikumpulkan ternyata menunjukkan bahwa kenaikkan harga sembako itu cukup menambah beban masyarakat.
Kalimat tersebut bukan merupakan kalimat baku karena tidak adanya unsur subjek dalam kalimat. Kalimat tersebut seharusnya:
Kenaikan harga sembako cukup menambah beban masyarakat.

4. Kesesuaian Unsur
Agar tidak terjadi kerancuan makna atau ambigu,maka kalimat baku haruslah memiliki struktur yang sesuai.
Contoh:
Hanifah mengantar pulang temannya.
Kalimat tersebut tidak baku karena strukturnya keliru. Karena yang diantar bukanlah pulang tetapi teman Hanifah. Kalimat bakunya sebagai berikut:

Hanifah mengantar temannya pulang.
Berikut merupakan kesalahan yang menyebabkan ketidak bakuan kalimat.

5. Ketidaktepatan Penulisan Tanda Baca
Walaupun kalimat sudah memenuhi syarat kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, kalimat tersebut tetap tidak dapat dikatakan baku jika masih terdapat kesalahan tanda baca.
Contoh:
Ayah berkata, “Besok  andi mulai bekerja”?
Kalimat tersebut belum bias dikatakan baku karena masih terdapat kesalahan tanda baca. Kalimat yang baku sebagai berikut:
Ayah berkata, “Besok Andi mulai bekerja?”

6. Ketidaktepatan Penulisan Huruf Kapital
Penulisan huruf kapital yang tepat menjadi penentu baku dan tidak bakunya suatu kalimat.
Contoh:
Kita akan berlibur di bali.
Penulisan nama tempat yaitu Bali seharusnya diawali dengan huruf kapital, kata bali menjadi Bali.

7. Ketidaktepatan Struktur dan Ketatabahasaan Kalimat.
Struktur dan ketatabahasaan kalimat baku haruslah tepat dan sesuai.
Contoh:
Dalam masyarakat Yogyakarta mengenal tradisi Sekatenan.
Kalimat tersebut tidak baku karena tidak mengandung subjek,seharusnya kalimatnya sebagai berikut:
Masyarakat Yogyakarta mengenal tradisi Sekatenan.

Berikut contoh-contoh kalimat baku dan tidakbaku yang dapat kaka berikan:
1. Diah membaca buku di kamarnya. (Baku)
Diah mbaca  buku di kamarnya. (Tidak baku)
2. Ibu saya lemarinya biru. (Baku)
Ibu saya biru lemarinya. (Tidak baku)
3. Husni ke belakang dan mengambil sapu. (Baku)
Husni mundur ke belakang dan mengambil sapu. (Tidak baku)
4. Paketmu sudah saya terima. (Baku)
Saya sudah terima paketmu. (Tidak baku)
5. Kalian semua dipersilahkan ke perpustakaan. (Baku)
Kalian dipersilahkan ke perpustakaan. (Tidak baku)
Demikian contoh kalimat baku dan tidak baku yang dapat kakak sajikan untuk kalian.Jangan mudah menyerah dan terus berjuang untuk kebaikan. Selamat belajar. 

0 Response to "Contoh Kalimat Baku dan Tidak Baku"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel